-->
Seni Budaya Bumi Melayu
Rangkai Pantun Pengindah Kata
Bulatkan Tekad Teruslah Maju
Bersama Membangun Kelurahan Tercinta

Makan Ketupat Beralas Tikar
Dimasak oleh Anak Bu Zaitun
Tanjungpinang Kini Telah Bergelar
Kota Gurindam Negeri Pantun

Anak Raja Menunggang Kuda
Sambil Membawa Buah Pinang
Tanjung Unggat Kelurahan Termuda
Di Pemerintah Kota Tanjungpinang





14 Oktober, 2009

Untuk Renungan

Untuk Renungan Bersama..

Saya menabrak seorang yang tidak dikenal ketika ia lewat. "Oh, maafkan saya"
adalah reaksi saya. Ia juga membalas dan berkata, "Maafkan saya juga; Saya tidak melihat Anda."
Orang yang tidak dikenal itu, juga saya, berlaku sangat sopan. Akhirnya kami berpisah
dan mengucapkan selamat tinggal.

Namun cerita lainnya terjadi di rumah, lihat bagaimana kita memperlakukan orang-orang
yang kita kasihi, tua dan muda.

Pada hari itu juga, saat saya mau nyimpan sepatu dibelakang anak lelaki saya berdiri di samping saya. Ketika saya berbalik, hampir saja saya membuatnya
jatuh. "Minggir," kata saya dengan marah. Ia pergi, hati kecilnya hancur. Saya
tidak menyadari betapa kasarnya kata-kata saya kepadanya.

Ketika saya berbaring di tempat tidur, dengan halus Tuhan berbicara padaku,
"Sewaktu kamu berurusan dengan orang yang tidak kau kenal, etika kesopanan kamu
gunakan, tetapi anak-anak yang engkau kasihi, sepertinya engkau perlakukan dengan
sewenang-wenang."

Mungkin selama ini kita lebih sering diajari bagaimana menghormati "orang lain" daripada menghargai "milik sendiri".

Comments :

0 komentar to “Untuk Renungan”


Posting Komentar