Pertengahan 2008 lalu ini beredar luas di internet "Fenomena Kubah Terbang" dalam suatu proses pembangunan sebuah Mesjid di Maluku yang ditayangkan Trans 7 pada tanggal 17 Maret 2008.
Dalam kaitannya dengan pemberitaan tersebut sdr. Fadjar GM memberikan Analisis Kritis yang di pandang sangat bermanfaat agar kita semua umat Islam selalu berhati hati apalagi menyangkut hal hal yang berkaitan dengan ke ghaiban.
Secara Visual kubah ini tidaklah benar-benar terbang. Bila diamati dengan seksama, terlihat beberapa bentangan tali yang menaikkan kubah tersebut ke atas. Hal ini juga yang menyebabkan kubah bergerak dengan gerakan yang konstan. Silakan amati skrinsyutnya di bawah ini.
Di area yang sudah diterangi itu, terlihat ada 3 bentangan tali yang menyangga kubah.
Di sini terlihat lebih jelas lagi. 2 bentangan tali terlihat dengan latar belakang genteng rumah yang kontras.
Bila Anda perhatikan dengan seksama, terlihat warna garis hitam dengan latar belakang awan putih. Itu adalah talinya.
Masih kurang jelas? Mungkin gambar yang sudah diinvert bisa lebih memperjelas.
Bisa dibandingkan dengan kabel listrik di bawahnya yang juga terlihat berwarna putih dengan latar belakang hitam (awan).
Dan terakhir, coba perhatikan area di sekitar menaranya. Garis tipis itu adalah tali yang menaikkan sang kubah (paling jelas di gambar tengah).
Kesimpulannya, kubah tersebut tidak terbang, tapi ditarik oleh tali.
Hanya persepsi masyarakat yang menjadikan kubah itu terbang.
Jadi, kenapa bisa timbul persepsi bahwa kubah itu terbang? Pertama karena perkataan si penyiar berita tadi yang menyebutkan bahwa “sesuatu yang fenomenal telah terjadi”, pemirsa langsung mempunyai impresi awal tentang sesuatu yang fenomenal. Yang kedua karena rekaman kamera handphonenya sendiri yang kurang jelas, kemudian semakin tambah tidak jelas karena mengalami penurunan kualitas ketika ditayangkan di Televisi. Yang ketiga, karena diiringi bacaan zikir, sehingga mengesankan bacaan zikir itulah yang menaikkan kubah. Padahal dalam prosesi penaikkan kubah, bacaan zikir memang lazim dilantunkan. Yang keempat, kubah tersebut diselimuti kain yang berkibar tertiup angin, sehingga memberikan persepsi bahwa kubah tersebut sedang melayang sambil berputar-putar.
Masyarakat Jailolo yang menyaksikan kejadian ini secara langsung, mungkin tertawa-tawa ketika mendengar pemberitaan kubah terbang ini. Tapi mungkin bagus juga, karena bisa mendatangkan wisatawan ke masjid itu. Sekalian saja jadikan sebagai tempat wisata “kubah terbang”.
Meskipun demikian, saya nyatakan bahwa sama sekali tidak ada usaha pengingkaran kekuasaan Tuhan dengan memuat tulisan di atasSaya tetap meyakini bahwa kekuasaan Tuhan itu Maha Luas. Apakah kubah itu terbang atau dikerek tali atau ditiup-tiup, bagi saya itu tetap merupakan bukti kekuasaan Tuhan.
Wallahualam bisshawwab.
coba baca artikel ini
BalasHapus"Analisa logis dari Analisa video Kubah terbang menggunakan tali"
http://suckmagination.blogspot.com/2013/10/analisa-logis-dari-analisa-video-kubah.html