-->
Seni Budaya Bumi Melayu
Rangkai Pantun Pengindah Kata
Bulatkan Tekad Teruslah Maju
Bersama Membangun Kelurahan Tercinta

Makan Ketupat Beralas Tikar
Dimasak oleh Anak Bu Zaitun
Tanjungpinang Kini Telah Bergelar
Kota Gurindam Negeri Pantun

Anak Raja Menunggang Kuda
Sambil Membawa Buah Pinang
Tanjung Unggat Kelurahan Termuda
Di Pemerintah Kota Tanjungpinang





17 Oktober, 2009

Wortel, Telur atau Biji Kopi? ( Sebuah Renungan)

Seorang gadis mengadu pada ibunya, berkeluh kesah
tentang kehidupannya yang dirasa amat berat. Gadis itu
tidak tahu bagaimana dia akan melalui semua itu dan
merasa ingin menyerah saja. Dia merasa lelah berjuang
dan menderita dalam kehidupan ini. Jika satu masalah
teratasi, akan timbul masalah baru.

Ibunya mengajak putrinya menuju dapur. Diisinya 3 buah
panci dengan air dan direbusnya air itu dengan api
yang besar. Begitu semua air mendidih, dia masukkan
wortel pada panci pertama, telur pada panci ke dua,
dan butiran kopi di panci terakhir. Mereka menunggu
sampai ketiga air di panci kembali mendidih.

Dalam 20 menit kompor-kompor dimatikan oleh sang ibu.
Wortel dikeluarkan dan diletakkannya di sebuah piring.
Begitu juga dengan telur dan kopi diletakkan dalam
piring dan gelas berbeda. Sang ibu memandang putrinya
sambil berkata :” Katakan apa yang kamu lihat.”
Putrinya menjawab : “ Wortel, telur dan kopi.”

Ibunya meminta putrinya agar mendekat dan merasakan
wortel itu. “ Wortel itu menjadi lembek.” Ibunya
kemudian meminta putrinya untuk memecahkan telur yang
telah matang itu. Setelah mengupas kulitnya, dia sadar

bahwa isi telur itu telah mengeras karena direbus.
Akhirnya sang ibu meminta putrinya untuk meminum kopi
yang telah matang. Putrinya tersenyum merasakan
keharuman kopinya. "Apa arti semua ini, ibu ?” tanya
putrinya. Ibunya menjelaskan bahwa setiap benda-benda
itu telah melewati “Kemalangan” yang sama, yaitu
direbus di dalam air mendidih. Namun tiap benda
punya reaksi berbeda.

Wortel itu sebelumnya kuat, keras dan “tidak
berperasaan.” Namun setelah direbus dia menjadi lunak
dan lemah. Telur itu sebelumnya rentan, mudah pecah.
Punya dinding tipis untuk melindungi cairan di
dalamnya. Namun setelah direbus, cairan di dalamnya
menjadi keras. Sedang butiran kopi adalah fenomena
unik, ia menjadi air setelah direbus.

" Termasuk yang mana kamu, anakku ?” kata ibu pada
putrinya. " Jika kemalangan mengetuk pintumu,
bagaimana kamu meresponnya ? Apakah kamu seperti
wortel, sebutir telur atau biji kopi ?”

Comments :

0 komentar to “Wortel, Telur atau Biji Kopi? ( Sebuah Renungan)”


Posting Komentar